SANG KAPTEN

X-zhambane walangsanga, Rumah adalah tempat dimana hati kita berada, itulah yang diucapkan Rifky pada publik x-zhambane

Pemain muda berbakat yang pernah menjadi harapan masyarakat pecinta sepakbola x-zhambane, salah satu pemain paling berpengaruh digenerasinya, bukanlah permainanya yang memukau namun kehadiran dan kepemimpinanya lah yang membuat pemain lain merasa tenang bermain denganya, bakat kepemimpinanya yang sudah terlihat pada usia 7 tahun membuatnya selalu menyandang ban kapten di tim muda hingga memasuki tim senior, 

Bicara soal Rifky sangat menarik melihat perjalanan karirnya di ranah sepakbola x-zhambane 

Bisa dibilang Rifky adalah salah satu dari segelintir pemain yang pernah merasakan semua gelar baik tim maupun individu di x-zhambane, 

Gelar juara yang pernah ia raih bersama club diantaranya, kerajan cup atau yang sekarang lebih dikenal sebagai copa de x-zhambane, pada tahun 2008 (diamond fc), dan 2010 (kecubung fc), selain gelar juara liga ia juga pernah meraih gelar individu sebagai pencetak gol terbanyak pada tahun 2008 dan 2011 dan ditahun itu juga Rifky meraih gelar pemain terbaik x-zhambane, bahkan 25 golnya yang ia cetak dalam 5 laga pada 2011 masih menjadi gol terbanyak sepanjang masa di kompetisi x-zhambane, 

melihat kumpulan trofinya baik tim maupun individu di level club justru prestasinya berbanding terbalik di level timnas, Rifky tak sekalipun membawa timnas x-zhambane berjaya mengangkat trofi, tercatat pemegang 137 caps bersama timnas x-zhambane ini hanya mampu membawa si tuan biru dua kali runner up pada tahun 2012 dan 2016 dari semua kompetisi resmi yang ia ikuti,

Dikutip dari berita harian sepakbola x-zhambane hal itulah yang menurutnya masih sesak dirasakan didalam hati bagaimana seringnya ia gagal membawa x-zhambane menjadi juara, 

terlepas dari kurangnya prestasi yang ia raih bersama timnas x-zhambane ia Rifky namanya telah masuk kedalam sejarah besar sepakbola x-zhambane, bentuk murni dari kesetiaan ia tunjukan untuk x-zhambane dan sepakbola, tetap menjadi penggiat kompetisi walau tak lagi bermain, bagi ia (Rifky) senyum anak-anak adalah bayaran terbesar dari sebuah pengabdian


terimakasih Rifky namamu akan selalu terkenang dalam ingatan pencinta sepakbola x-zhambane